Minggu, 06 Februari 2011

Pencemaran Air

    Peningkatan populasi manusia, peningkatan kebutuhan hidup, kemudahan mengeksploitasi lingkungan serta perubahan pola tingkah laku manusia dapat menyebabkan terjadinya krisis lingkungan. Kegiatan manusia tersebut dapat berdampak pada terjadinya pencemaran, antara lain kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan transportasi. Polutan (bahan pencemar) yang dihasilkan dapat mencemari air, tanah, udara dan sebagainya.
    Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain, pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran suara.

    Pencemaran Air
    Sumber pencemaran air berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, pasar, pertanian dan lain-lain.
    Untuk dapat mengetahui terjadinya pencemaran air yang kita konsumsi, dapat dilakukan pengujian untuk mengukur beberapa komponen air, misalnya kadar oksigen, kekeruhan, jumlah bakteri, kandungan zat organik dan anorganik.
    Pada bahan organik yang mencemari perairan, penguraiannya memerlukan banyak oksigen. Hal ini dapat berpengaruh pada kehidupan ekosistem di dalam air. Bila penguraian yang terjadi tidak sempurna, maka warna air akan menajdi kotor, hitam dan berbau tidak sedap. Tetapi, akibat terjadinya pembusukan tersebut, perairan menjadi subur. Hal ini dapat menyebabkan tumbuhan air tumbuh sangat cepat, misalnya eceng gondok. Dengan demikian, terjadi pemusatan zat pada tumbuhan tertentu. Pemusatan satu jenis tumbuhan disebut eutrofikasi.
   Pencemaran yang berasal dari lingkungan rumah tangga, di antaranya yaitu deterjen. Penggunaan deterjen terus meningkat karena kemampuannya untuk membersihkan kotoran sangat besar.
   Secara alamiah, air dapat membersihkan zat pencemar. Namun, jumlah zat pencemar berlebihan maka kemampuan tersebut itu menjadi hilang.
   Ada beberapa jenis hewan laut yang dipergunakan untuk indikator terhadap terjadinya pencemaran air laut, misalnya kerang yang tahan terhadap terjadinya pencemaran air raksa. Indikator air bersih yaitu hewan golongan vermes, Planaria (Dugesia sp).